11 Februari 2009

Kepala Telkom Melakukan Kekerasan terhadap Wartawan

Oleh Steny Leuweheq

LEWOLEBA - Kepala Kantor Telkom Lewoleba, Jefta Loak mengancam dan melakukan kekerasan terhadap wartawan Flores Pos, Maxi Gantung. Kasus ini sudah dilaporkan kepada Polres Lembata untuk diproses secara hukum.
Menurut Maxi Gantung, Senin (10/2) dia pergi ke kantor Telkom untuk ketik berita dan kirim berita lewat internet. Kurang lebih satu jam ia ketik berita lalu kirim lewat internet. Namun saat mau kirim berita, ternyata internet mengalami gangguan. Beberapa orang juga saat itu datang untuk menggunakan internet namun karena mengalami ganggugan maka mereka terpaksa pulang.

Sedangkan Maxi coba bertahan di depan komputer sambil mencoba mengakses internet.
“Internet kadang bisa, kadang putus dan saya mencoba berulang kali. Masalah gangguan internet saya sudah sampaikan ke kepala telkom dan stafnya”. Namun kepala Telkom tidak meresponnya.
Mengutip keterangan salah seorang staf kantor Telkom, Maxi mengatakan internet mengalami gangguan sejak Minggu (8/2). Namun terkadang internetnya baik. Mungkin karena cuaca karena itu kita sabar untuk menunggunya. Karena internet mengalami gangguan dan lelah menunggu maka Maxi bayar sewa pakai internet ke petugas. Sebelumnya, salah seoarng pegawai Telkom menyampaikan kalau internetnya rusak maka hanya bayar sewa ketiknya saja.
“Saya serahkan uang sepuluh ribu kepada petugas Telkom dan kepada petugas itu saya sampaikan untuk beritahu pimpinan kalau kurang maka saya tambah lagi”.
Begitu petugas menyampaikannya, kepala kantor Telkom keluar dari ruangan dan melarang Maxi menggunakan internet di Telkom karena terlalu lama memakai internet.
Saat itu Maxi menjelaskan kepada Jefta Loak bahwa dia gunakan cukup lama karena internet mengalami gangguan. Kepada kepala Telkom Maxi mengatakan kalau pembayaran kurang tinggal dihitung kembali, berapa yang harus dibayar. Saat itu Maxi bayar Rp41. 000. Setelah itu kepala Telkom kembali ke ruangan kerjanya.
Tapi karena kepala Telkom mengatakan kalau pembayaran hanya terpaksa maka Maxi tidak usah bayar tapi jangan datang dan pakai internet di Telkom lagi. Karena itu Maxi sampaikan kepada petugas untuk menyampaikan kepala Telkom bahwa dirinya membayarnya secara ikhlas. Namun ketika Maxi menyampaikan hal itu kepala Telkom keluar dari ruangan kerjanya .
“Karena kepala keluar dari ruangan saya hampiri dia dan menyampaikan saya sudah membayarnya dan saya bayar dengan ikhlas dan minta kepada kepala Telkom jangan melarang saya untuk menggunakan internet karena ini kantor pelayanan kepada masyarakat,” kata Maxi.
Namun Jefta Loak tetap bersih keras untuk melarang agar Maxi tidak menggunakan internet telkom. Jefta Loak menyampaikan bahwa Maxi juga kalau menggunakan internet di tempat lain terlalu lama. Kepada Jefta Maxi mengatakan entah lama dirinya menggunakan internet yang penting kita bayar. Lagi-lagi Jefta melarang Maxi menggunakan internet di Telkom.
Ketika Maxi menjawab, Kepala Telkom langsung memegang krak baju Maxi dan tangan kanan menggegam untuk meninju wajah Maxi. Tapi Maxi tidak takut dan mempersilahkan Jefta Loak untuk pukul. Namun Jefta Loak tidak jadi pukul. Dia terus mengamuk sambil mengepalkan tangan ke arah Maxi. Karena Maxi jawab, Jefta Panggill Satpam untuk keluarkan Maxi dari kantor Telkom. Satpam dan pegawai Telkom meleraikannya.
Masalah ini sudah dilaporkan ke Polres Lembata untuk diproses secara hukum.
Jefta Loak di halaman kantor Telkom, Selasa (10/2) mengaku memegang krak baju karena Maxi masuk dalam ruang kerjanya. Dia marah dan melarang Maxi karena terlalu lama menggunakan internet.
“Maxi kalau di sini berjam-jam. Di sini ada batasan waktu penggunaan internet,” katanya.
Maxi membantah kalau ada batas waktu untuk menggunakan internet di Telkom. Dia juga membantah masuk masuk ke ruangan kerja kepala kantor Telkom.
Ketika hendak mau ditanya lebih lanjut, Jefta Loak yang saat itu berada di atas kendaraan dan hendak keluar mengatakan untuk sementara keterangan sampai disini. Tanya saja ke Polres atau sama Maxi.*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar