22 Februari 2009

Pencuri Bertopeng Beraksi di Kewapante

Oleh Wall Abulat

MAUMERE - Sebulan terakhir para pencuri bertopeng atau pakaian ala ninja beraksi di wilayah Kecamatan Kewapante. Polisi Sektor (Polsek) Kewapante sedikitnya mencatat tiga kasus pencurian dengan pelaku ala ninja.

Kapolsek Kewapante, Inspektur Satu (Iptu) M Arif Sadikin, Sabtu (21/2) menjelaskan polisi sedang memburu tiga komplotan pencuri berpakaian ala ninja yang terkait dnegan kasus pencurian alat elektornik/handphone, pencurian hewan, dan pencurian pakaian dan perabot rumah tangga lainnya.

Jika dalam pencarian ada pelaku yang berusaha melarikan diri, maka tim yang bertugas akan melumpuhkan mereka dengan senjata. “Kami membutuhkan dukungan warga terutama informasi keberadaan para pencuri,” katanya.

Iptu Arif Sadikin pada kesempatan yang sama menjelaskan pihak Polsek Kewapante pekan lalu telah membekuk pelaku pencurian alat elektronik Hamongan Simanjuntak. Dia hendak melarikan diri ke luar NTT di Larantuka. Pelaku baru tiba di Maumere, awal Februari 2009.

Pelaku pada tanggal 10 Februari 2009 merampok di Toko Algiron Geliting dan menggasak 6 handphone, lima bungkus rokok surya, dan uang Rp800 ribu.

“Setelah mendapat laporan, saya tugaskan Bripka John Kota dan Briptu Ikhsan untuk memburu pelaku. Polisi menangkap pelaku di Larantuka yang sedang siap berangkat ke luar NTT menggunakan KM Sirimau. Pelaku sudah ditahan dan diproses sesuai mekanisme hukum yang berlaku,” kata Sadikin.

Simanjuntak sendiri kepada wartawan mengatakan, dia baru dua pekan berada di Maumere.
Flores Pos mencatat selama Februari 2009 ada tiga kasus pencurian/perampokan yang melibatkan pelaku dari luar NTT. Selain Simanjuntak, dua pelaku lainnya Tamrin Kose (32) dan Nasrul Tati (20) warga Makassar dibekuk polisi usai merampok uang senilai Rp 1,2 juta lebih dan sebuah handphone milik Toko Jangkar Mas, Jumat (30/1).*

Selengkapnya...

Adik Tebas Kakak hingga Sekarat

Oleh Hieronimus Bokilia

ENDE - Bernadus Banggo dan Andreas Rea, warga Potu Kelurahan Onekore Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende terlibat perkelahian.

Kakak beradik ini terlibat pertengkaran. Andreas Rea, sang adik lalu menebas dengan parang dada kiri dan lengan kiri Bernadus Banggo. Korban dilarikan ke rumah sakit sedangkan Rea telah ditahan polisi.

Kasus ini mencuat setelah pelaku Andreas Rea melaporkan diri ke polisi diantar adik perempuannya Erna. Polisi yang mendapatkan laporan langsung turun ke tempat kejadian perkara dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP.

Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (KSPK) Polres Ende, Ipda Petrus Sutrisno di RSUD Ende, Sabtu (21/2) mengatakan, kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.30.
Menurut keterangan awal Andreas Rea, dia nekat menebas kakaknya dengan sebilah parang karena Bernadus Banggo memukul dia dengan kayu.

Andreas pun langsung mengambil parang dan menebas kakaknya. Dia kemudian meminta Erna untuk mengantarnya melapor dan mengamankan diri di kantor polisi. Sebelum ke kantor polisi, dia sempat mengatakan kepada Erna bahwa dia sudah memotong Bernadus Banggo. Dia menitipkan parang di rumah Markus Soke, tetangga mereka.

Saat ini tersangka pelaku sudah diamankan di kantor polisi. Polisi telah mengamankan barang bukti berupa parang yang digunakan tersangka memotong korban. “Kita sudah amankan barang bukti sebilah parang.”

Sutrisno mengatakan masih dalam upaya penyelamatan tim medis RSUD Ende. Pihak RSUD sedang menjahit dua luka masing-masing pada bagian dada kiri dan pada bagian lengan kiri. Namun dia tidak bisa merinci secara jelas panjang dan kedalaman luka yang ada pada tubuh korban.


Ditanya motif perkelahian antara kakak beradik itu, Sutrisno mengatakan, polisi belum mengetahuinya. Polisi masih berupaya meminta keterangan tersangka dan saksi untuk bisa mengetahui motifnya.

Dokter RSUD Ende yang merawat korban, Yosefa Lili Londa mengatakan, korban masuk ke RSUD Ende sekitar pukul 12.00. Saat masuk korban langusng diberi tindakan oleh petugas di Unit Gawat Darurat (UGD). Di tubuh korban terdapat dua luka. Petugas UGD, kata Lili, telah menjahit dua luka pada tubuh korban.

Pantauan Flores Pos di UGD RSUD Ende, empat orang tim medis tengah berupaya menjahit luka yang cukup besar di dada dan lengan korban.*

Selengkapnya...

Mantan Anggota DPRD Sikka Kembali Diperiksa

Oleh Syarif Lamabelawa

MAUMERE - Sebanyak 27 mantan anggota DPRD Sikka periode 1999-2004 yang mendapatkan dana purnabakti segera diperiksa kembali oleh pihak Kejaksaan Negeri Maumere, menyusul putusan Mahkamah Angung (MA) yang menolak putusan PN Maumere yang membebaskan tiga mantan pimpinan DPRD dalam kasus dana purnabakti.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Maumere, Ina Malo kepada wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (21/2) mengatakan, dengan putusan MA yang menolak putusan PN Maumere tersebut, maka tiga berkas kasus dana purnabakti lainnya segera dirampungkan untuk dilimpahkan ke pengadilan.

Kasus dana purnabakti yang merugikan keuangan negara sebesar Rp267,5juta dalam proses hukum di Kejaksaan Negeri Maumere dibagi dalam empat berkas. Berkas pertama untuk tiga mantan pimpinan DPRD yakni O LM Gudipung, A M Keupung, dan Stefanus Wula yang tinggal dieksekusi putusannya.

Sementara berkas kedua untuk mantan Sekda Sikka, Dominikus Parera yang tinggal dilimpahkan ke pengadilan, berkas ketiga untuk mantan Bupati Sikka Alexander Longginus yang saat ini sudah ditetapkan jadi tersangka, dan berkas keempat adalah untuk 27 mantan anggota DPRD Sikka yang ikut menikmati dana purnabakti tersebut.
Ina Malo mengatakan, khusus untuk berkas 27mantan anggota Dewan, ditargetkan akan dirampungkan dalam dua minggu setelah dilakukan eksekusi atas putusan terhadap tiga mantan pimpinan Dewan.

“Kalau berkas mantan Sekda dan mantan Bupati sudah rampung. Tinggal berkas 27 anggota Dewan ini rampung, kita segera limpahkan untuk disidangkan,” tandas Ina Malo.


Eksekusi putusan MA terhadap tiga terdakwa mantan pimpinan DPRD Sikka yang rencananya dilaksanakan Jumat (20/2) terpaksa harus ditunda karena masih terjadi perbedaan pemahaman terhadap putusan MA tersebut. Para terdakwa meminta waktu untuk berkonsultasi dengan penasihat hukumnya.

Ina Malo mengatakan, para terdakwa berpikir bahwa salah satu bunyi amar putusan yang memerintahkan untuk tidak menjalani hukuman pidana dan menjalani hukuman percobaan, termasuk juga hukuman denda. Padahal hukuman percobaan itu tidak dimaksuskan untuk denda.

Audit Investigasi
Selain memroses hukum sejumlah kasus dugaan korupsi, Kejaksaan Negeri Maumere telah meminta BPKP untuk melakukan audit investigasi terhadap kasus dugaan penyelewengan dana insenstif PBB di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sikka.


Ina Malo menjelaskan, tim audit dari BPKP tersebut telah melakukan audit investigatif di Dinas Pendapatan Daerah pada Kamis (19/2). Audit ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan terhadap dana insentif PBB tersebut.*


Selengkapnya...

Hari Ini Keterangan Autopsi Rm Faustin Diambil

Oleh Hubert Uman

BAJAWA - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Salestinus mengatakan, hari ini Senin (23/2) dia akan mengambil keterangan surat hasil autopsi jenasah Pastor Pembantu Paroki Raja Kevikepan Bajawa Rm Faustinus Sega Pr.

“Dokter Mu’in Idris sudah melakukan pemeriksaan laboratorium hasil autopsi jenasah Romo Faustin. Kami akan segera mengirimnya ke Polda untuk diteruskan ke Polres Ngada,”kata Petrus Salestinus per telepon, Minggu (22/2).

Dia menyayangkan sikap Penyidik Polres Ngada yang belum menetapkan pelaku kekerasan yang menyebabkan Romo Faustin meninggal dunia sebagai tersangka hanya karena keterangan surat hasil autopsi belum diterima Polres Ngada.


Menurut dia, pengumuman resmi dari dokter ahli forensik Universitas Indonesia Mu’in Idris dan pengakuan para tersangka merupakan bukti awal untuk proses hukum selanjutnya. Penetapan pihak-pihak yang diduga sebagai pelaku menjadi tersangka tidak perlu ditunggu lagi.

“Tadi saya sudah mendapat permintaan dari keluarga Anus Waja (salah seorang tersangka). Keluarga minta kami dampingi para tersangka. Permintaan ini kami pertimbangkan dulu,”kata Petrus Salestinus.

Menurut dia, pihaknya mendampingi para tersangka kasus pembunuhan Romo Faustin, bukan bermaksud untuk membuat benar yang salah.

“Kita harus berpikir dewasa. Mereka juga mempunyai hak untuk dilindungi dalam proses hukum yang mereka jalankan, agar tidak ada permainan dalam proses hukum. Bukan berarti salah jadi benar.”

Terus Pantau
Camat Boawae Imanuel Ndun mengatakan, sejak dokter ahli forensik Mu’in Idris mengumumkan bahwa Romo Faustin meninggal karena kekerasan, pemerintahan kecamatan bekerja sama dengan aparat Polsek dan Koramil Boawae terus melakukan pemantauan situasi di Kampung Raja, kampungnya Theresia Tawa, salah seorang tersangka kasus ini.

“Tugas camat salah satunya adalah menjaga keamanan dan ketertiban wilayah kecamatan. Kami pantau terus. Kepada masyarakat Boawae dan Raja saya selalu imbau untuk menjaga keamanan. Percayakan penanganan kasus kekerasan yang menimpa Romo Faustin ini ke aparat penegak hukum,” kata Ndun di Wudu-Boawae, Sabtu (21/2).

Reaksi masyarakat Boawae dan Raja atas kematian tidak wajar dari Romo Faustin, demikian Ndun, sangat luar biasa. Pada hari pertama saksi kunci Theresia Tawa menyerahkan diri ke pemerintah kecamatan, masyarakat atau umat dari Boawae dan Raja mengamuk.

Untung waktu itu, tiga hari setelah jenasah Romo Faustin ditemukan, Theresia Tawa cepat diserahkan ke Polsek Boawae dan diam-diam dibawa ke Polres Ngada.

Sampai sekarang, kata Ndum, rumah dari orang tua Theresia Tawa masih kosong. Orang tuanya tinggal di kebun.*


Selengkapnya...

DPRD dan Pemkab Flotim Bertemu KPU Pusat

Oleh Frans Kolong Muda

Larantuka, Flores Pos
DPRD dan Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim) yang diwakili Komisi A dan Asisten Bidang Administrasi Tata Praja, Valens Sili Tupen, Senin (9/2) bertemu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat.

Pertemuan ini untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan tokoh agama di Flotim agar pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) legislatif 9 April mendatang khusus untuk Kabupaten Flotim diundurkan setelah Hari Raya Paska.

Kepala Bagian Humas DPRD Flotim, Nor Lanjong Kornelis di ruang kerjanya, Jumat (20/2) mengatakan, tim DPRD Flotim yang bertemu KPU Pusat dipimpin Wakil Ketua DPRD, Silvester Demon Sabon bersama anggota Komisi A DPRD antara lain Theodorus Wungubelen, Bactiar Lamawuran, Benediktus Molo, Azis Bapa Begu, dan Muhamad Ibrahim Dasi serta Kabag Humas DPRD, dan dari Pemkab Flotim diwakili Asisten I Bidang Administrasi Tata Praja, Valens Sili Tupen.

Nor Lanjong mengatakan, utusan DPRD dan Pemkab Flotim ini bertemu Kepala Bidang Hukum dan Politik, KPU Pusat, I Gusti Putu Artha. Pada kesempatan pertemuan ini, Wakil Ketua DPRD Sil Demon Sabon dan Asisten I Valens Sili Tupen memaparkan kondisi yang dihadapi masyarakat atau umat Katolik di Flotim pada saat hari H pemilu legislatif karena bertepatan dengan pekan Semana Santa (Pekan Suci) di Kota Larantuka ibukota Kabupaten Flotim.

Pekan Semana Santa yang dilaksanakan sejak Minggu Palem (5 April) sampai dengan Minggu Paska (12 April) merupakan perayaan umat Katolik yang diselenggarakan setiap tahun sejak dulu kala. Pada hari-hari tersebut umat Katolik di Flotim berkonsentrasi penuh melaksanakan rangkaian acara keagamaannya yang tidak dapat dihalangi dengan kegiatan lainnya.

Wakil Ketua DPRD Silvester Demon Sabon, Jumat (20/2) mengakui DPRD dan Pemkab Flotim telah bertemu Kepala Bidang Hukum dan Politik KPU, I Gusti Putu Artha.

“Kami sudah menyampaikan aspirasi masyarakat dan tokoh agama Flotim terkait permohonan penundaan pemilu khususnya di Kabupaten Flotim. Di hadapan KPU juga disampaikan bahwa jika pemilu di Flotim tetap mengikuti jadwal nasional maka sangat disesalkan, mungkin banyak pemilih tidak mengambil bagian dalam pemilihan legislatif karena umat Katolik berkonsentrasi dengan kegiatan keagamaannya. Untuk itu DPRD dan Pemkab Flotim memohon dengan sangat hormat KPU Pusat mempertimbangkan secara arif dan bijaksana agar kedua hajatan penting ini baik pemilu legislatif dan upacara Semana Santa (Pekan Suci) di Flotim dapat berjalan baik,” katanya.

Di hadapan DPRD dan Pemkab Flotim, I Gusti Putu Artha menjelaskan bahwa secara nasional dan NTT pemilu legislatif tetap berjalan sesuai jadwal yakni pada Kamis (9/4). Sementara khusus untuk Kabupaten Flotim, KPU akan mempertimbangkan dalam rapat pleno Komisi KPU Pusat.
Karena menurut Putu ada celah hukum yang dipakai untuk melaksanakan pemilu lanjutan jika suatu daerah mennghadapi bencana, alam, gangguan keamaman, dan hal-hal penting lainnya yang dinilai menggangu.

Kepala Bagian Humas DPRD Flotim, Nor Lanjong Kornelis mengakui Uskup Larantuka dan Suku-Suku Semana Santa sebagai penyelenggara Semana Santa juga telah menyurati DPRD Flotim yang pada intinya meminta pelaksanaan pemilu legislatif di Flotim ditunda setelah hari raya Paska.

Nor Lanjong mengatakan, sekitar 137.000 pemilih di Flotim akan mengikuti pesta demokrasi 2009. DPRD dan Pemkab Flotim sangat berharap agar pelaksanaan pemilu legislatif ditunda atau diundurkan karena bertepatan dengan upacara Semana Santa di Larantuka. Selama pekan Suci ini semua umat Katolik di Flotim dan dari daerah lain sebagaimana terjadi setiap tahun mengikuti prosesi Jumat Agung di Flotim dan seminggu sebelum Jumat Agung umat Katolik dari berbagai pelosok tanah air dan dunia sudah berada di Kota Larantuka.

Saat itu umat Katolik lebih konsentrasi pada acara agama. “Masyarakat atau umat kalau tidak ikut pemilu, tidak merasa berdosa, tetapi tidak ikut ritual keagamaan, umat merasa berdosa karena ini merupakan kewajibannya,” katanya.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam lawatannya di Flotim, Jumat (6/2) di hadapan Pemkab dan tokoh masyarakat Flotim mengakui Pemprov dan DPRD NTT telah menyampaikan aspirasi masyarakat untuk penundaan pemilu legislatif kepada KPU Pusat. Gubernur sangat berharap aspirasi masyarakat ini dapat ditanggapi positif oleh KPU Pusat.*



Selengkapnya...

Lagi, Warga Sikka Meninggal Akibat HIV/AIDS

Oleh Wall Abulat

MAUMERE - Seorang pria berumur 50 tahun asal luar Kota Maumere meninggal akibat HIV/AIDS di RSUD Maumere, awal pekan ini. Dengan demikian, korban meninggal akibat HIV/AIDS yang pernah ditangani RSUD Maumere selama enam tahun terakhir berjumlah 42 orang.
Direktur RSUD Maumere, Asep Purnama, yang juga Kepala Klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) Sehati, Jumat (20/2) pagi membenarkan seorang pasien HIV/AIDS asal luar Kota Maumere meninggal akibat HIV/AIDS.

Dijelaskannya, korban sebelumnya pernah merantau ke Malaysia. Sebelum meninggal korban ditangani petugas Klinik VCT dan pihak konselor terlatif. “Dengan adanya kasus terakhir ini, jumlah penderita HIV/AIDS yang meninggal dalam enam tahun terakhir 42 orang,” kata Asep.

Asep mengaku pihak Klinik VCT terus berupaya merawat dan mendampingi penderita HIV/AIDS yang masih hidup di antaranya dengan memberikan obat antiretroviral (ARV), bimbingan konseling, upaya pemeriksaan/tes darah bagi warga yang yang dengan sukarela melakukan tes kesehatan dini, dan upaya pendampingan lainnya. “Untuk mengetahui apakah seseorang positif HIV/AIDS hanya melalui tes darah.”


Selain tes darah, lanjut Asep, warga juga dapat mencegah HIV/AIDS melalui upaya nyata seperti suami istri selalu setia terhadap pasangannya, melakukan seks aman, dan hubungan berisiko memakai kondom.

Sebelumnya, Direktur Yayasan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Flores dan Lembata (Yakkestra) Yohanes Brechmans Tanaboleng dalam sesi talk show di Radio Sonia Maumere, belum lama ini, menjelaskan kegiatan yang sudah dilakukan Yakkestra dalam mencegah dan meminimalisasi HIV/AIDS seperti pendampingan kelompok berisiko, sosialisasi HIV/AIDS terhadap pelbagai elemen masyarakat, sosialisasi seputar kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual terhadap kelompok pelajar, bimbingan konseling terhadap penderita HIV/AIDS, dan pelbagai upaya pencegahan lainnya.

Data yang direkap Flores Pos dari RSUD Maumere menyebutkan dalam periode 2003-Februari 2009 terdapat 114 penderita HIV/AIDS yang ditangani RSUD Maumere. Rincian kasus: tahun 2003 terdapat 3 kasus HIV/AIDS, tahun 2004 tidak ada kasus, ada 12 kasus (tahun 2005), 16 kasus (2006), 38 kasus (2007), 42 kasus (2008), dan Januari 2009 terdapat 3 kasus.

Dari 114 kasus yang ditangani Klinik VCT ini, 51 kasus di antaranya merupakan penderita rujukan asal pelbagai kabupaten di Flores dan Lembata seperti Flotim, Lembata, Ende, Bajawa, Mangarai Barat, dan Nagekeo. Ada beberapa penderita yang ditangani juga berasal dari luar NTT.*


Selengkapnya...

11 Ribu Lebih Turis Akan Mendarat di TNK

Oleh Andre Durung

LABUAN BAJO -- Sekitar 11.446 turis dari berbagai negara akan mendarat di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) Manggarai Barat (Mabar). Rencananya mereka menggunakan 21kapal pesiar.

Demikian Humas PT Putri Naga Komodo (PNK) Labuan Bajo, Marius Sardin di Labuan Bajo, Jumat (20/2). Dikatakan, dari 11.446 pelancong cruise yang berkeinginan mengunjungi TNK, 779 orang diantaranya hampir pasti tiba 24-25 Februari.

Dikatakan, khusus 779 pelancong group yang bakal segera tiba menggunakan 2 cruise. Tanggal 24 Februari MV Europe dengan penumpang sekitar 329 orang dan MV Rotterdam’s yang mendarat 25 Februari jumlah wisatawannya lebih kurang 450 orang. Mereka hanya turun sebentar di TNK untuk lancong, dan pada hari yang sama balik ke kapal guna meneruskan pelayaran ke tempat wisata lain di Indonesia. Sedangkan ribuan turis lain yang masuk kelompok cruise 21 dimaksud, tanggal serta bulan tiba di TNK belum diketahui pasti, PNK belum dapat laporan final para agennya.

“Kami sekarang lagi sibuk persiapkan diri ke lapangan terkait kedatangan sekitar 779 turis itu, melibatkan banyak pihak di Mabar. Bukan cuma PNK semata,” kata Marius.

Demi kemajuan pariwisata Mabar, katanya, kini tinggal menunggu kreatif masyarakat setempat yang bergerak di bidang pariwisata. Mereka mesti pandai dan pintar menawarkan paket-paket wisata Mabar via agen-agen wisata di Bali. Jika tidak, Mabar akan kalah saing dengan daerah wisata lain di antaranya Lombok-NTB, Toraja-Sulawesi, selain Bali.

Kepala Tata Usaha (KTU) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Paribud) Mabar Lambertus Fernandes di Labuan Bajo, Jumat (20/2) mengaku belum mendapat laporan dari Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) selaku pihak otorita pengelolaan TNK yang bermitra dengan PT PNK tentang kedatangan cruise dimaksud.

“Cruise itu kan bawa turis. Biasanya kami hanya dapat laporan total kunjungan turisnya saja dari TNK selama ini, cruise urusan mereka. Sebaiknya tanya BTNK atau lebih bagus lagi langsung ke PNK karena mereka yang tangani itu,” katanya.

KTU BTNK, Heru Rudiarto mengatakan, kabar kedatangan 2 cuise ke TNK pada 24-25 Februari memang benar. Namun nama kapal dan jumlah wisatawannya belum tahu. Kasi Pengelolaan BTNK Wilayah Dua Loh Liang-Pulau Komodo Vinsen Latif dan stafnya Yusuf Zenatan Hamza juga senada dengan Rudiarto. *


Selengkapnya...

Pustu Todo dan Gedung SDI Mowol Roboh

Oleh Christo Lawudin

RUTENG -- Banyak sarana dan fasilitas umum ambruk karena angin kencang. Pusat Kesehatan Pembantu (Pustu) Todo, Desa Todo dan gedung SDI Mowol, Desa Lia, dan rumah warga di Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai roboh diterpa angin kencang.
Disaksikan Flores Pos yang mengikuti tim Pemkab yang membawa bantuan tanggapan darurat baik beras maupun seng kepada para korban bencana alam angin kencang, Kamis (20/2), sisa-sisa ganasnya angin kencang masih terlihat di kawasan selatan Kabupaten Manggarai Barat tersebut.

Banyak tanaman perdagangan seperti kemiri, cokelat, pisang, mahoni, dan lain-lain patah dan roboh di sekitar jalan raya di wilayah Desa Lia, Pongkor, Gulung, dan Todo. Rumah warga yang rusak sebagian dibiarkan begitu saja. Atapnya sebagian hilang diterbangkan angin. Yang lainnya sudah diperbaiki.

Kerusakan paling mencolok terlihat di SDI Mowol, Desa Lia. Gedung dengan enam ruang kelas itu rontok. Gedung patah jadi dua. Untuk menopang gedung, terpaksa dipasang penyangga dari kayu.

Dua ruang kelasnya pun sudah tak beratap lagi. Keadaan ini amat rawan jika tetap digunakan sebagai tempat belajar mengajar. Keadaan yang tidak lebih baik terlihat di Pustu Todo, Desa Todo. Pustu tersebut sudah mencium tanah. Yang tersisa cuma tembok dinding dan lantai. Dinding dan atap sudah tak ada lagi. Para petugas sudah membersihkannya.

Kepala SDI Mowol, Dominikus Jemadu mengatakan, sekolahnya sempat diliburkan karena kerusakan parah. Para guru berinisiatif untuk menyangga atap menggunakan kayu.
"Kita khawatir jika angin masih ada lagi. Saya bersama para guru dan anak-anak selalu waspada. Kerusakan ini telah dilaporkan ke kabupaten. Tim kabupaten sudah datang melihat keadaannya," katanya.


Kades Gulung, Darius Perau mengatakan, di wilayahnya yang rusak parah adalah rumah warga dan gedung TRK Watu Welo. Gedung TRK saat ini dalam kondisi miring. Keadaan ini sudah dipastikan akan berdampak buruk bagi anak-anak jika tetap ada angin. Untuk rumah warga, 6 rumah mencium tanah dan hingga kini belum diperbaiki karena kesulitan biaya.
"Ada beberapa warga masih tinggal di rumah orang. Kita harapkan bantuan perumahan segera diberikan agar warga ini bisa terbantu," katanya.

Seorang warga Mertina Mamut mengakui, rumahnya termasuk terparah kerusaknnya. Rumah sederhana itu sudah hancur. Dia belum bisa memperbaikinya karena tidak ada uang.
"Kami masih tinggal di rumah tetangga. Kami senang karena saat ini kami terima bantuan dari pemerintah," katanya.

Kaban Kesbanglinmas, Michael M. Kulas per telepon, Jumat (20/2) mengatakan, untuk bantuan tanggap darurat sedang dibagi. Jenis bantuannya, beras, mie instan, seng, dan paku. Pendropingan tahap pertama dilakukan, Kamis dan Jumat (19-20/2).
"Ini bantuan tahap pertama. Tahap berikutnya akan dijadwalkan kemudian sesuai dengan data-data yang masuk," katanya.

Sedangkan Kabid Penanggulangan Bencana, Kanis Ramang mengatakan, pendropingan telah dilakukan pada 3 desa di Kecamatan Satar Mese Barat, 2 desa di Kecamatan Satar Mese, 1 desa di Kecamatan Ruteng, dan 2 desa di Kecamatan Rahong Utara. Mereka diberikan beras 50 kg, mis instan 1 dos, dan seng jumlah bervariasi antara 8 lembar hingga 200 lembar.
"Saya pimpin langsung distribusi bantuan itu. Semua sudah diberikan sesuai dengan jadwalnya,"kata Kabid Ramang yang didampingi Kasubdin Rekonstruksi dn Bantuan Bencana Frans Hemo.

Sawah Hancur
Belasan hektare sawah di sekitar kali Wae Palo tertutup material banjir seperti batu, pasir, kayu, dan lain-lain.

Kades Pong Leko, Germanus Papu di Ruteng, Jumat (20/2) mengatakan, di desa tersebut tidak hany rumah yang rusak, melainkan juga sawah. Padi yang berumur satu bulan ditutup material banjir.

"Belasan hektare sawah itu memang bervariasi kerusakannya. Ada padinya hilang sama sekali ditutup pasir dan bebatuan. Ada yang sebagian petak sawah yang rusak. Tetapi, satu yang pasti, tutupan material banjir berpengaruh pada padi warga. Padi pasti tidak tumbuh normal. Sejauh ini belum ada perhatian sama sekali, selain penanganan darurat oleh warga sendiri," katanya.
Seorang warganya, Veronika Numbut yang ditemui di Kampung Maras usai menerima bantuan, Kamis (19/2) mengatakan, rumahnya sudah roboh sama sekali. Mereka sempat beberapa malam tinggal di rumah tetangga, sebelum keluarganya membangun rumah darurat. Selama beberapa pekan ini mereka terpaksa tinggal di rumah darurat itu.

"Saya senang ada perhatian konkret dari pemerintah. Kami pasti segera kerjakan rumah karena seng dan paku sudah ada. Untuk balok dan dinding kita masih bisa gunakan yang ada. Kami sudah siap bangun kembali," katanya.

Kasubdin Rekonstruksi dan Bantuan Bencana Badan Kesbanglinmas Manggarai, Frans Hemo mengatakan, bantuan telah disalurkan ke para korban 700 kg beras, 14 dos mie instan, dan 205 lembar seng dan paku seng dan paku balok.*


Selengkapnya...