10 Februari 2009

Keluarga Romo Faustin Tolak Autopsi

Oleh Wall Abulat

MAUMERE - Keluarga Romo Faustin Sega Pr menolak permintaan Kapolres Ngada untuk mengautopsi jenazah almarhum. Keluarga menilai autopsi yang dilakukan polisi hanya sebagai tameng untuk mempercepat penghentian penyidikan kasus itu.
Sikap keluarga ini disampaikan adik kandung Romo Faustin Sega Pr, Carles Baba, Selasa (10/2).
Carles mengaku keluarga sudah sepakat untuk tidak merestui permintaan autopsi sebelum Polres Ngada memberikan kesimpulan sementara atas kematian itu, dan secara transparan mengumumkan apa yang sudah dilakukan polisi selama ini kepada keluarga, gereja, umat dan masyarakat luas.

“Sebab hingga saat penanganan kasus ini di tingkat Polres Ngada tidak ada titik terangnya atau tidak ada kejelasannya. Kalau polisi belum mengumumkan perkembangan penanganan kasus ini secara transparan, maka keluarga tidak mengizinkan untuk dilakukan autopsi. Ini sikap keluarga,” katanya.
Keluarga Romo Faustin juga minta Polres Ngada agar dalam membongkar kasus ini mempertimbangkan juga pelbagai masukan dari tim investigasi, baik tim Justice, Peace, and Integrity of Creation (JPIC) Keuskupan Agung Ende, maupun hasil investigasi Tim Pencari Fakta (TPF).
“Hasil temuan tim ini harus dijadikan referensi atau bahan pembanding demi mempercepat proses pengungkapan fakta di balik kematian Rm Faustin,” kata Carles.
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus dalam acara jumpa wartawan di Maumere baru-baru ini mendukung sikap Keuskupan Agung Ende dan keluarga yang belum mengizinkan pelaksanaan autopsi sebagaimana yang diajukan Polres Ngada.
Selestinus mengaku pihaknya memahami sikap gereja dan keluarga sebagai ekspresi ketidakpuasan atas kinerja penyidik.
“Apalagi untuk beberapa kasus, upaya autopsi malah menutup langkah keluarga korban untuk mengungkapkan kebenaran dan keadilan. Dengan dikeluarkannya autopsi, maka dengan sendidi upaya proses hukum kasus tertentu tertutup. Kecemasan ini juga menjadi pertimbangan gereja dan keluarga untuk tidak mengizinkan dilakukan autopsI,” kata Selestinus.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar