25 Mei 2009

Mayat Perempuan Tersangkut Jaring Nelayan

Di Satar Punda, Kecamatan Lambaleda



RUTENG (FP) - Tidak diketahui persis penyebab kematian seorang perempuan tua yang tersangkut jaring ikan nelayan Desa Satar Punda, Kecamatan Lambaleda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Kamis (21/5) pagi. Kejadian ini menghebohkan warga Desa Satar Punda dan sekitarnya.

Seorang petugas kesehatan di Puskesmas Dampek, John John per telepon kepada Flores Pos di Ruteng, Kamis (21/5) malam mengatakan, warga Kampung Serise, Desa Satar Punda dan sekitarnya ramai membicarakan temuan mayat dalam jaringan ikan nelayan, Kamis pagi. Semula warga tidak mengenalnya. Tetapi, setelah diteliti ternyata mayat warga Desa Satar Punda. Namanya Kristina Ndun (85 tahun).

”Nelayan kaget sekali dengan temuan mayat dalam jaring ikan tersebut. Namun, warga langsung mengenali mayat itu. Karena ternyata warga Satar Punda sendiri. Keluarga sudah langsung mengambilnya. Kasusnya sendiri telah dilaporkan ke polisi untuk diselidiki lebih lanjut,” ujar John.

Dikatakan, saat ditemukan Pkl. 06.30, mayat sudah masuk dalam jaring ikan nelayan. Tetapi, mayat itu terapung dalam air laut. Warga langsung mengevakuasinya ke darat untuk kemudian dilaporkan ke polisi. Polisi sudah turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

”Kita tak tahu persis penyebab kematian. Demikian juga mengapa ditemukan di laut. Tadi, polisi sudah lakukan olah TKP. Warga memang ingin tahu karena banyak sekali versi cerita di tengah masyarakat,” katanya.

Mayat sudah diambil keluarga dan telah dikuburkan Jumat (22/5).

Kapolres Manggarai, Hambali belum berhasil ditemui Flores Pos, Jumat (22/5). Tetapi, Kaur Reskrim, Gabriel M. Taek mengatakan, hingga sekarang belum ada laporan apapun mengenai temuan mayat tersebut. Tetapi, ini informasi yang baik guna dicek kebenarannya di Polsek Dampek, Kecamatan Reo. Dalam apel pagi tadi, tidak ada laporan dari Bagian Ops mengenai kejadian tersebut.

”Kita belum dapat laporan soal itu. Dalam apel tadi pagi, juga ada informasi mengenai penemuan mayat tersebut. Tetapi, prinsipnya, kejadian apapun pasti diselidiki aparat kepolisian. Petugas di Polsek pasti sudah memulai melakukan penyelidikan. Karena itu, kita segera lakukan pengecekan mengenai perkembangannya,” katanya.

”Penyelidikan pasti akan dilakukan. Visum et repertum pasti dilakukan. Demikian
juga dengan olah TKP. Itu prosedur yang sudah baku guna mengungkapkan kasus ini. Apalagi, ini temuan mayat. Tetapi, seperti apa penyelidikannya, kita belum tahu. Kita masih harus mengeceknya ke Polsek Dampek.” *


Tidak ada komentar:

Posting Komentar