16 Februari 2009

Kantor Dinas PPO Terbakar

Oleh Yusvina Nona

ENDE -- Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ende di Jalan Soekarno, Sabtu (14/2) terbakar sekitar pukul 11.30. Api membumbung tinggi, membakar dan menghanguskan seluruh ruangan kantor. Hanya beberapa peralatan dan perlengkapan kantor yang bisa diselamatkan, sebagian besar hangus dilahap si jago merah. Kerugian sampai saat ini belum dapat dipastikan. Namun diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Alfons Keli, staf pada Bagian Tata Usaha Dinas PPO yang hari itu masuk kerja mengatakan dia tidak tahu dari mana datangnya sumber api. Dia bersama 2 temannya Pak Sipri dan ibu Sarmento dikagetkan oleh teriakan Kepala Dinas (Kadis) PPO, Agustinus Amby.

“Hari ini (Sabtu, 14/2) kami lembur mau menyelesaikan bahan usulan sertifikasi para guru S1 tahun 2008/2009. Tiba-tiba kami dengar teriakan Pak Kadis. Kebakaran. Karena melihat Pak Kadis dan banyak pegawai yang lari dari ruangan program, kami bertiga langsung lompat lewat jendela ruangan. Kami hanya bisa menyelamatkan sebagian bahan kenaikan pangkat dan usulan sertifikasi. Kami tidak tahu dari mana datangnya sumber api,”katanya menambahkan hari itu, kurang lebih ada 20 orang pegawai Dinas PPO yang lembur.

Alfons juga mengatakan api menyambar begitu cepat melalui plavon.

Nampak wajah sedih dan perasaan terharu para pegawai Dinas PPO yang datang menyaksikan kejadian itu. Ibu Lis Gauraja, Pengawas TK, SD dan Penasehat Lokal Kabupaten Ende dan Benediktus Djegho, Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan pada Dinas PPO secara terpisah di lokasi kejadian mengatakan kebakaran itu sulit dipercaya.
“Api menghabiskan semua arsip penting. Begitu banyak data yang hilang. Harus dimulai dari nol lagi,”kata Benedikstus Djegho.

Dia kemudian menguraikan satu meja kerjanya dan beberapa unit komputer saja yang berhasil diselamatkan.

Begitupun dengan ibu Lis Gauraja langsung melihat peralatan dan perlengkapan ruangannya, pusat pembelajaran. “Saya ini dapat informasi kebakaran dari teman pengawas. Saya ada kunjungan ke SDI Watujara. Saya langsung ke sini. Sedih sekali saya melihat semua ini. Saya harus memeriksa, apa-apa saja barang-barang milik pusat pembelajaran yang selamat,”katanya.

Beberapa peralatan dan perlengkapan di ruangan pusat pembelajaran berhasil diselamatkan. Seperti mesin fotokopi, warless, file cabinet, beberapa unit kursi dan meja kerja.

Seperti yang disaksikan, peralatan dan perlengkapan termasuk beras gaji jatah guru dan pegawai yang berhasil diselamatkan berceceran di halaman Kantor Dinas PPO. Empat mobil tanki air masing-masing satu unit dari Polres Ende, satu unit dari UD. ASRI, satu unit dari PDAM dan satu unit dari Dinas PU berhasil memadamkan api sekitar pukul 13.30. Anggota TNI AD dari Kompi C membantu memadamkan api.
Sebelumnya pada awal kejadian, tukang ojek yang sering mangkal di depan kantor dinas turut membantu menyelamatkan barang.

Api yang telah berhasil dipadamkan pada kejadian siang itu, kembali menyala pada malam harinya sekitar pukul 19.00. Api menyala di dua ruangan yakni ruangan tata usaha dan ruangan keuangan. Padahal, sore harinya hujan mengguyur Kota Ende begitu lebat. Bahkan, asap api masih tampak hingga Minggu pagi.

Belum Tahu
Wakil Kepala Kepolisian Resor (Waka Polres) Ende, Kompol Arly Jembar Jumhana di lokasi kejadian mengatakan polisi belum tahu penyebab terjadinya kebakaran bekas kantor Bupati Flores dan Kampus Universitas Flores itu.

“Pertama kita lakukan adalah diisolir dulu lokasi ini. Kita konsentrasi pada api dan barang-barang yang bisa diselamatkan. Kita bersyukur karena tidak ada korban jiwa,”katanya.
Dia juga mengatakan setelah selesai padamkan api dan mengamankan barang-barang yang berhasil diselamatkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim Reskrim untuk menyelidiki sebab-sebab kebakaran.

Dikatakan, mengingat Ende belum memiliki mobil pamadam kebakaran, upaya yang dilakukan untuk memadamkan api menggunakan mobil tanki air yang selama ini dimanfaatkan untuk melayani masyarakat.

Kebakaran yang terjadi di Dinas PPO merupakan kejadian yang ke-4 kalinya dalam dua bulan terakhir. Kejadian pertama terbakarnya bekas rumah makan Pondok Bambu di Jalan Banteng, kejadian ke-2 menimpa Pub dan Karoke Betta Beach di Kelurahan Mautapaga. Kejadian ke-3 di Kelurahan Paupire yang menghanguskan 3 rumah warga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar