27 Maret 2009

Partai Kasih Demokrasi Indonesia Hipnotis Flores

*Sekitar 20.000 Massa Banjiri Stadion Golo Dukal

Oleh Christo Lawudin

RUTENG -- Partai Kasih Demokrasi Indenesia (PKDI) betul-betul mendapat tempat di hati orang-orang Flores, Lembata, Alor umumnya dan Manggarai khususnya.

Pada kampanye, Kamis (26/3) sebanyak 20.000 massa dari tiga kabupaten di Manggarai memadati Stadion Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong. Seribuan massa di Kota Ruteng berjalan kaki menuju tempat kampanye. Ada 100 angkutan kota (angkot), 500 angkutan pedesaan (colt), dan 600-an sepeda motor mengangkut massa menuju stadion. PKDI memecahkan rekor membludaknya massa selama kampanye terbuka di Manggarai.

Beberapa hari sebelumnya, Selasa (23/3) sebanyak 12.000 lebih massa memadati Lapangan Pancasila Ende. Massa datang dari Ngalupolo, Mukusaki, Moni, Nabe, Nangaba, Nangapanda, Maukaro, dan berbagai kecamatan lainnya di Ende. Tampaknya partai berlambang kontas ini menghipnotis massa di Flores.

Disaksikan Flores Pos yang memantau dari pagi kampanye terbuka PKDI tersebut, semua kendaraan yang digunakan ditempel atribut PKDI dengan foto-foto para Caleg PKDI mulai Pusat, Priovinsi, dan Kabupaten.

Tampak mencolok foto Caleg DPR Maria Ana Soe untuk Dapil 1 wilayah Flores, Lembata, dan Alor. Mereka melakukan pawai keliling Kota sebelum tempat kampanye terbuka di Stadion Golo Dukal.

Dari Kecamatan Langke Rembong dan sekitarnya, barisan terdepan pawai adalah 3 kuda, menyusul kemudian sepeda motor dan kendaraan roda empat. Lambaian sepanduk PKDI dan simpatisan yang mengenakan baju PKDI berwarna putih terlihat berkibar di mana-mana.
Stadion yang biasanya sepi menjadi sangat sibuk dan hingar bingar oleh suara baik dari dentuman musik maupun suara menggelegar dari para caleg dan pemandu acara Egi Teren. Kendaraan penuh sesak di depan Stadion sehingga mengharuskan aparat kepolisian turun tangan mengatur lalu lintas kendaraan. Kendati hiruk pikuk, seluruh kegiatan kampanye berjalan lancar, aman, dan tertib.

Stadion Golo Dukal tampak menjadi saksi bisu banyaknya massa yang menghadiri kampanye yang menampilkan Maria Ana Soe, Ketua Dewa Pertimbangan PKDI Johny Plate, Ketua DPC PKDI Manggarai Timo Terang, dan para caleg dari Provinsi, dan dari 3 kabupaten di Manggarai Raya.

Warga berteriak histeris begitu Sekjen PKDI Maria Ana Soe dan Johni Plate berbicara. Warga ikut bergoyang begitu lantunan lagu dimainkan pemusik dari Volvo Band. Kota Ruteng dari pagi hingga siang seolah-olah menjadi milik orang PKDI. Walaupun hujan turun, warga tetap tak beranjak dari stadion. Malah saat listrik tiba-tiba mati, massa tetap meminta Kraeng Johny Plate untuk terus berbicara di hadapan ribuan massa yang memadati Stadion Golo Dukal.

Sekjen PKDI Maria Ana Soe dalam orasi politiknya mengatakan, selama ini aspirasi masyarakat Flores, Lembata, dan Alor tidak diperhatikan. Mengapa ini terjadi? Karena aspirasi masyarakat Flores dan Lembata dititipkan pada orang lain. Aspirasi rakyat selama ini hanya ditampung saja. Untuk disalurkan dan direalisasikan hanya tinggal janji.

"Putra-putri Flores di Jakarta dirikan partai ini. Kita mau buktikan bahwa kita bisa dan mampu untuk dirikan partai untuk ikuti Pemilu. Jadi, ini partai kita. Jangan lupa PKDI, 9 April 2009 nanti,"katanya.

Sedangkan Ketua Dewan Petimbangan PKDI, Johny Plate mengatakan, warga negara ini harus hidup dalam kemajemukan. Kendati demikian, orang terpinggirkan tetap perlu hadir di pentas politik nasional. Hal itu dimaksudkan agar aspirasi kita tak disepelekan. Karena sudah ada usaha untuk memarginalisasi dan diskriminasi dalam pembuatan produk undang-undang dan aturan lainnnya.

"Ini partai kita. Kita mau berjuang untuk kebaikan bersama tanpa beda-bedakan orang. Itu hakikat kasih yang ditebarkan PKDI, katanya.

Ketua PKDI Manggarai Timo Terang menegaskan, aspirasi kita tak boleh lagi dititipkan pada kendaraan orang lain. Karena jika dititipkan hasilnya tak sesuai dengan harapan. Saat ini, PKDI menjadi wadah kita untuk menyampaikan aspirasi, untuk memperjuangkannya hingga merealisasikannya.

"Kita mau berjuang untuk kebaikan bersama tanpa pandang bulu. Semangat kasih dan Kontas menembus sekat-sekat suku, agama, dan ras,"katanya.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar