27 April 2009

Sanggar “Besi Pare”, Penampilan Terbaik pada Festival Seni Budaya

Oleh Frans Kolong Muda

LARANTUKA (FLORES POS)
Sanggar Seni “Besi Pare” Kelurahan Lokea, Kecamatan Larantuka meraih juara penampilan terbaik I dalam pentas Festival Seni Budaya Daerah Tingkat Kabupaten Flotim di Larantuka, Rabu (22/4) malam. Tampil dengan tarian “Wai Rae”, sanggar seni “Besi Pare” menggugah hati ribuan pasang mata yang menyaksikan kegiatan gelar seni budaya tahunan Lamaholot tersebut.

Ketua Sanggar “Besi Pare” Dominikus Ras Dalima menjelaskan, sinopsis tarian “Wai Rae” digarap dari pranata kehidupan mayarakat Lamaholot umumnya tentang air yang menjadi sumber kehidupan. Air yang muncul dari kandungan bumi, mengalir membagi diri dan menabur kehidupan bagi manusia dan makluk hidup lainnya. Air, tumbuh dari keesaan Khalik, mengajak insan-Nya untuk terus bersujud dan merenung asal air itu datang dan akan kembali.

Keanekaan hidup yang dibangun untuk dihidupi diungkapkan dalam gerak tarian “Wai Rae”. Tari ini mengajak kita untuk lahir dalam sukma ke-Ilahi-an, hidup dalam daya keabadian dan tumbuh dalam syukur yang khusukdan tak terhingga.

Ketua Pelaksana Ferstival Seni Budaya Kabupaten Flotim, Benediktus Bolibapa Herin yang ditemui Flores Pos di ruang kerjanya di Kantor Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Infokom, Kamis (23/4) menyebutkan, kegiatan seni budaya Lamaholot ini digelar setiap tahun. Festival seni budaya Flotim diikuti 18 sanggar seni dari 18 kecamatan se-Kabupaten Flotim ditambah dua sanggar eksibisi yakni sanggar “Vinsensia” Kelurahan Sarotari dan Sanggar “Citra Abadi” Kelurahan Waibalun.

Tim juri yang menilai tampilan 18 sanggar tersebut menjatuhkan penilaian yakni, tampilan terbaik I dari Sanggar “Besi Pare”, terbaik II Sanggar “Tawa Gere” SMP Awas, Kecamatan Klubagolit dengan menampilkan tarian “Neket Tane”, terbaik III Sanggar “Pati Beda” dari Kecamatan Demon Pagong yang membawakan tarian “Pute Ture”, terbaik IV Sanggar “Soliwuyo Patibala dari Kecamatan Wotan Ulumado dengan tampilan tarian “Wuhu Amet”, terbaik V sanggar “Timu Tawan, Kecamatan Witihama, dan terbaik V Sanggar “Helan Lamaleda” Kecamatan Ile Boleng.

Para juara diberikan hadiah berupa piala bergilir, piala tetap dan uang untuk terbaik I Rp 5 juta, terbaik II Rp4 juta, terbaik III Rp3 juta, terbaik IV Rp2 juta, terbaik V Rp1,5 juta dan terbaik V Rp1 juta. Panitia juga memberikan uang pembinaan sanggar kepada masing-masing sanggar senilai Rp1 juta.

Ben Herin mengatakan penampilan terbaik I Sanggar “Besi Pare” akan mewakili Kabupaten Flotim untuk mengikuti Jambore Pariwisata Tingkat Provinsi NTT yang akan digelar di Kalabahi,Kabupaten Alor pada September 2009 dan penampilan terbaik II Sanggar “Tawa Gere” Kecamatan Klubagolit akan mewakili Flotim untuk mengikuti Festival Seni Budaya Rayon II se-daratan Flores-Lembata pada Mei 2009 di Borong, Kabupaten Bangarai Timur.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II) Setda Flotim, Dominikus Demon mewakili Bupati Flotim, Simon Hayon membuka kegiatan Festival Seni Budaya Flotim. Bupati Simon dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Domi Demon, menekankan penting warisan budaya daerah kepada generasi muda Flotim.

“Membangun,memupuk,dan mengembangkan seni budaya daerah berarti membangun manusia Flores Timur (Flotim) dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat serta jati diri masyarakat Lamaholot yang berbudaya, bermartabat, dan berdaya saing. Seni budaya Lamaholot yang diwariskan para leluhur perlu dijaga, dipelihara dan dilestarikan serta diwariskan kepada generasi yang akan datang. Dengan demikian nilai-nilai seni itu tidak pudar dan punah dimakan arus globalisasi. Even festival seni budaya ini merupakan ajang memupuk rasa cinta pada seni budaya kita sendiri. Seni budaya Flotim tidak diadopsi dari luar melainkan lahir dari kandungan adat budaya Lamaholot sendiri. Even ini merupakan wahana perekat persatuan, memupuk rasa cinta antar sesama saudara yang semakin kuat,” urai Bupati Simon.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar