24 Februari 2009

Warga Hewokloang Tewas Gantung Diri

Oleh Wall Abulat

MAUMERE (FP) - Petrus Pora (62) warga Watuhei, Desa Heopuat, Kecamatan Hewokloang, ditemukan tewas gantung diri pada dahan pohon asam, sekitar 20 meter dari rumahnya, Minggu (22/2). Ia ditemukan anak kandungnya, Herlina Angraini, pukul 14.00. Polisi mengevakuasi jenazah korban, pukul 17.00.

Kapolsek Kewapante Inspektur Satu (Iptu) Muhamad Arif Sadikin usai mengevakuasi jenazah korban, Minggu sore menjelaskan sesuai dengan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang ia pimpin, korban meninggal karena bunuh diri. Korban melilitkan tali nilon biru dengan panjang satu meter dengan posisi simpul hidup leher belakang.

Saat ditemukan, lidah korban menjulur ke depan dan ada air mani. “Menurut anak kandung Herlina Angraini, korban sudah puluhan tahun mengidap sakit komplikasi semacam tumor. Ada bengkak-bengkak pada bagian lengan kaki dan badan,” katanya.


Herlina Angraini kepada penyidik dan Flores Pos di TKP menjelaskan ayahnya pada Minggu pukul 08.30 masih sibuk memasak makanan babi. “Setelah itu, saya ke rumah keluarga. Sekitar pukul 14.00, saya temukan ayah dalam kondisi tak bernyawa dalam posisi menggantungkan diri,” kata Herlina.

Data yang direkap Flores Pos menyebutkan, dalam sepekan terakhir tercatat ada dua warga Sikka yang tewas gantung diri. Sebelumnya Hendrikus Seri (50 tahun) warga Dusun Waigete, Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka meninggal karena gantung diri di pohon jambu mete di kebun milik Vincentius Bose, Selasa (17/2) petang, pukul 17.00.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar