06 Februari 2009

Masyarakat Cegat Tim Konsultan Merukh

Oleh Maxi Gantung


LEWOLEBA - Masyarakat Balauring, Kamis (5/2) mengusir tim konsultan dari PT Puku Afu yang mau melakukan studi analiasa mengenai dampak lingkungan (Amdal).
Masyarakat Balauring, terutama pemilik ulayat Puakoyong, adalah harga mati menolak tambang. Sehingga semua bentuk akivitas terkait tambang dilarang dilakukan wilayah ulayat mereka.
Pemegang hak ulayat Puakoyong, Abu Sama, Jumat (6/2) mengatakan, tanggal 5 Februari mereka mendapat informasi bahwa tim konsultan dari PT Puku Afu melakukan survei atau studi Amdal. Karena itu para pemuda berkumpul dan menunggu kedatangan tim konsultan di Swaralaleng, Desa Balauring.

“Masyarakat tunggu di deker besar di Swaralaleng, jalan mau ke Puakoyong,” katanya.
Tim konsultan PT Lithoindo yang melakukan studi Amdal dan diprakarsai PT Puku Afu diketuai Armin Tampubolon. Tim tiba di Balauring sekitar pukul 11.00. Saat itu tim konsultan yang didampingi pegawai Pemkab Lembata dicegat dan diusir pulang oleh masyarakat.
“Setelah kami cegat mereka pulang ke Lewoleba.”
Abu Sama mengatakan sebagai pemegang ulayat Puakoyong dia sudah menyampaikan kepada polisi dan pemerintah setempat demi menghindai hal-hal yang tidak diinginkan.
Masyarakat, kata Abu Sama, juga mendengar informasi tim yang sama akan ke lokasi, Jumat (6/2). Sehingga sejak pagi para pemuda dan masyarakat di wilayah itu berada di lokasi Puakoyong.
“Anak-anak sekarang masih tunggu di lokasi, mereka sedang bakar pisang dan ubi untuk menunggu kedatangan tim ini. Kalau mereka datang kita suruh mereka pulang,” katanya.
Abu Sama yang sejak awal konsiten menolak rencana penambangan emas dan tembaga di Puakoyong di Balauring Kecamatan Omesuri. Menurut dia, mereka tidak bisa dipaksa untuk menerima tambang.
“Kami tolak sampai kapanpun, karena ini tanah ulayat kami.”
Staf dari Pemkab Lembata, Paulus Sinakai yang mendamping tim konsultan PT Lithoindo mengatakan mereka ke Kedang hanya untuk pesiar. Dia membantah kalau mereka dicegat atau diusir oleh masyarakat di Balauring.
“Kami hanya pergi pesiar ke Kedang, tim belum melakukan studi Amdal.”
Tim konsultan dari PT Lithoindo sudah kembali ke Jakarta , Jumat (6/2). Tim ini akan datang lagi untuk melakukan studi Amdal di Balauring dan Lewolein.
Bupati Lembata pada kegiatan peletakan batu pertama, kantor Bank Pembangunan Daerah (BPD) Cabang Lewoleba mengatakan, dia baru menerima tokoh masyarakat dan Kepala Desa Dikesare, Rafael Suban Ikun untuk menyatakan mereka mendukung rencana penambangan tembaga di wilayah mereka.
Bupati Manuk mengatakan untuk sementara ada dua blok yang memiliki prospek untuk dilakukan penambangan yakni blok I di Lewolein, Desa Dikesare Kecamatan Lebatukan dan Blok II di Balauring Kecamatan Omesuri. Sementara untuk blok lainnya akan menyusul.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar