07 April 2009

Gubernur Lantik Bupati dan Wakil Bupati Ende

Bukti Cinta Seluruh Komponen Masyarakat

Oleh Hieronimus Bokilia

ENDE -- Gubernur NTT Frans Lebu Raya melantik Don Bosco M Wangge dan Achmad Mochdar sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ende periode 2009-2014 di ruang utama DPRD Ende, Selasa (7/4). Wangge-Mochdar yang dalam kampanye mereka menggunakan akronim DOA menggantikan Paulinus Domi-Bernadus Gadobani.

Gubernur Lebu Raya dalam sambutannya mengatakan, pelantikan tersebut adalah sebuah prosesi cinta. Sehingga jabatan yang akan diemban adalah ungkapan cinta seluruh komponen masyarakat.

“Cinta itu tumbuh dalam nurani, dibingkai dalam kepercayaan yang kemudian diungkapkan melalui pilihan politik kepada bupati dan wakil bupati terlantik. Pilihan itu mengingatkan bahwa masyarakat menerima perhatian dari bupati dan wakil bupati,” katanya.

Don Wangge-Achmad Mochdar dipilih melalui pemilihan langsung 13 Oktober 2008 lalu, dengan perolehan suara 54.845 atau 41,96 persen dari total suara sah yang masuk sebanyak 130.695.

Masyarakat, kata Lebu Raya, mengharapkan bahwa selama kepemimpinan Bupati Don Bosco Wangge dan Wakil Bupati Achmad Mochdar, akses masyarakat terhadap transportasi makin baik. Makin banyak jalan yang dirintis dan kualitasnya meningkat. Banyak sarana irigasi, sarana kesehatan, dan pendidikan dibangun lebih serius dan bermutu. Akses pasar makin terbuka dan harga komoditas lebih berdaya saing.

“Nelayan di pesisir tidak pernah lagi gelisah soal ketersediaan dan keterjangkauan BBM untuk melaut. Pelaku bisnis mendapat perhatian, kepedulian dan kepastian pelayanan administratif. Proses tender dan lelang pengadaan barang dan jasa lebih transparan,” kata Lebu Raya.

Momentum pelantikan, katanya, terasa istimewa karena dilakukan dalam lingkaran pekan suci menyambut perayaan Paska. Paska adalah pesta kemenangan dan kegembiraan.
Suasana batin ini hendaknya jadi kekuatan moral untuk membimbing perjalanan daerah ini. “Jabatan yang ditahtakan rakyat tidak untuk dibanggakan apalagi diselewengkan. Jabatan harus bermuara pada tugas perutusan. Jabatan saudara berdua harus tetap berbingkai kesederhanaan, kerendahan hati, pelayanan dan syukur, walau untuk itu dituntut pengorbanan sebagaimana misteri salib itu sendiri,” ajaknya.
Kegembiraan ini harus pula dirasakan oleh masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi yang makin baik. Reformasi birokrasi untuk meningkatkan pelayanan birokrasi.

“Kelolalah perjalanan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di daerah ini dengan cinta yang sama hangatnya. Cinta yang meneguhkan kebersamaan untuk sehati sesuara membangun Ende baru, sendi NTT baru yang lebih baik,” ajaknya.

Sebelumnya Bupati Ende periode 2004-2009, Paulinus Domi mengatakan, selama lima tahun, dia bersama Wakil Bupati Bernadus Gadobani telah melakukan banyak hal. Namun, dia akui masih banyak pula kekurangan. Dia berharap kerja sama yang dia telah bangun bersama DPRD untuk kesejahteraan rakyat berlanjut terus. “Yang pasti mereka (bupati dan wakil bupati yang baru) datang untuk pelihara yang ada, perbaiki yang rusak dan isi di mana yang kosong.”

Mantan Wakil Gubernur NTT Yohanes Pake Pani minta bupati dan wakil bupati terlantik membangun kerja sama dengan semua unsur di Kabupaten Ende, meninggalkan masal lalu terutama selama proses pilkada.Dia minta yang belum terpanggil untuk menduduki jabatan bupati dan wakil bupati agar menerima dengan ikhlas pemimpin yang baru.

Dia berharap bupati dan wakil bupati baru ini memperbesar anggaran publik sekitar 60 persen dan anggaran bagi aparatur 40 persen. “Saya yakin Pak Don tahu porsi-porsi dana mana yang selama ini perlu dipangkas yang menurut saya tidak perlu dilakukan tapi karena sudah dibahas di Dewan jadi tetap dianggarkan,” katanya.

Acara pelantikan ini dihadiri sejumlah pejabat baik provinsi maupun kabupaten. Hadir Wakil Gubernur Esthon L Foenay dan Ketua DPRD NTT Melkianus Adoe dan para bupati se-daratan Flores. Rohaniwan pendamping P Tarsisius Djuang Udjan SVD.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar