30 Maret 2009

Partai Merdeka Dukung Bangun Monumen Paus John Paul II

Oleh Wall Abulat

MAUMERE -- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Merdeka Kabupaten Sikka, Siflan Angi menyatakan dukungan atas aspirasi yang berkembang terkait pembangunan monumen Paus Johanes Paulus II di Kota Maumere. ”Partai Merdeka sangat mendukung upaya pembangunan monumen Paus John Paulus II ini,” kata Siflan, Senin (30/3).

Menurut Siflan upaya bangun monumen Paus John Paulus II sangat penting karena selain mengenang peristiwa iman dan bersejarah internasional di mana pemimpin Katolik sedunia itu pernah mengunjungi Maumere, Kabupaten Sikka dan merayakan misa kudus di Gelora Samador 12 Oktober 1989, juga upaya yang sama sebagai program riil Pemkab Sikka dalam mengembangkan wisata rohani.

“Pembangunan monumen itu sangat penting. Apalagi sekitar 95% lebih penduduk Kabupaten Sikka beragama Katolik,” kata Siflan.

Siflan yang juga Ketua Forum Peduli Atas Situasi Negara (Petasan) Kabupaten Sikka menyatakan ketekadannya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat terkait pembangunan monumen Paus John Paulus II di DPRD Sikka. “Partai Merdeka akan perjuangkan aspirasi rakyat ini soal pembangunan monumen bersejarah itu di Dewan,” katanya.

Kepada umat Katolik dan warga Kabupaten Sikka, Siflan mengimbau untuk menyatukan hati dalam upaya merealisasikan pembangunan monumen Paus John Paulus II bertepatan dengan 20 tahun kunjungannya di Kota Maumere tahun ini. “Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan dalam merealisasikan aspirasi yang berkembang selama ini,” kata anggota DPRD Kabupaten Sikka ini.

Dukungan serupa sebelumnya disampaikan Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia , Servandus C. Paji Pesa.

Menurut Servandus, upaya membangun monumen Paus John Paulus II sangat penting, selain memaknai kunjungan itu sebagai peristiwa bersejarah internasional, juga hal yang sama merupakan upaya menumbuhkan nilai-nilai perjuangan mendiang Paus Johanes Paulus II kepada generasi muda Sikka, terutama nilai-nilai kejujuran, sosial, kerendahan hati, ketulusan, kesucian, dan nilai-nilai positif lainnya.

“Peristiwa kunjungan Paus Johanes Paulus II di Kota Maumere Oktober 1989 tak boleh hilang ditelan waktu. Kunjungan Paus saat itu merupakan peristiwa berahmat bagi warga/umat Katolik Sikka khususnya, dan Flores/Lembata umumnya. Agar momen ini tidak hilang begitu saja dan nilai-nilai ketokohannya senantiasa membekas dalam diri generasi muda Sikka, maka perlu dibangun monumen Paus Johanes Paulus II di Kota Maumere. Pemkab dan DPRD perlu mempertimbangkan aspirasi ini,” kata Servandus.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar