28 Mei 2009

Blog Jalan Pintas untuk Tenar?

Oleh Marcela Valente
Sindikasi Pantau

SEMENTARA banyak orang masih memperingatkan bahwa internet akan menghapus bacaan, para penulis tak dikenal di Argentina yang ikut trend global akan blogging, meraih penghargaan di seluruh dunia. Tulisan-tulisan online mereka jadi buku, drama, dan film televisi.

Yang pertama adalah Hernan Casciari, wartawan-cum-penulis Argentina yang tinggal di Barcelona, Spanyol. Setelah menerbitkan sejumlah novel, cerita pendek, dan esai yang tak begitu laku, dia bikin blog tentang sebuah keluarga khayalan, Bertotti, yang memenangi 2005 Best of the Blogs –lebih dikenal sebagai BOBs, penghargaan weblog internasional yang diberikan radio internasional Deutsche Welle.

Hadiah itu menjadikan Casciati tenar dalam semalam.

Tokoh dalam blog itu adalah ”la mujer gorda” (perempuan tambun) Mirta Bertotti, seorang ibu rumah tangga Argentina berusia 52 tahun, yang hidup dengan suami pengangguran, tiga remaja belasan tahun, dan ayah mertua yang renta dan kecanduan obat.

Terkejut dengan penghargaan ini, Casciari mengatakan dengan hangat, “Mirta Bertotti” yang jenaka adalah ibunya. Dia menulis tentangnya hanya untuk menghibur beberapa temannya.

Blog ini lalu jadi novel berjudul A Little Respect, I'm Your Mother, dan drama yang merupakan pertunjukan sangat populer di Avenida Corrientes, jalan utama di kota Buenos Aires yang terkenal dengan kehidupan malamnya. Peran utama dimainkan oleh Antonio Gasalla, aktor lawak yang terkemuka di Argentina.

Casciari masih tetap meneruskan blognya. Tapi dia kini juga menulis untuk pertunjukan dan layar lebar.

Salah satu kawan blogernya juga mulai muncul. Carolina Aguirre adalah finalis Penghargaan Weblog in Amerika Serikat tahun 2006 dan 2007. Dia akhirnya memenanginya pada 2008 lewat blog Bestiaria. Dia juga meraih penghargaan sebagai penulis skenario untuk film.
Bestiaria, semacam daftar stereotip perempuan, dipilih oleh publik sebagai blog berbahasa Spanyol terbaik dalam BOBs 2008. Ia juga memenangi penghargaan Intel Cono Sur sebagai blog terbaik kategori seni dan budaya dari Amerika Latin. Di tahun yang sama, penerbit Alfaquara di Argentina menerbitkannya sebagai buku.

Aguirre membikin blog lain, La Peleadora atau Pejuang, yang muncul di edisi online Crítica, harian di Buenos Aires, dan dianggap sebagai “katalog pertarungan antara seorang perempuan mesum dan berbagai tokoh yang ingin menyengsarakan hidupnya.”

“Enam bulan lalu saya mencoba sebuah baju di sebuah toko. Tapi karena terlalu pendek, saya urung membelinya. Ketika saya mengembalikannya ke pelayan, dia memberi saran menggelikan yang saya ambil sebagai lelucon: ‘Ambil ini dan tambahkan sedikit bahan di bawahnya,’ kata si orang bodoh itu,” dan blog itu pun dimulai.

Hampir pada saat bersamaan, Aguirre menulis “Ciega a citas” (Kencan Buta), yang dalam setahun jadi buku keduanya, juga diterbitkan Alfaquara. Tokohnya, Lucía González, bercerita soal kenapa dia musti mencari pacar untuk acara pernikahan saudarinya.

“Kemarin saya hendak membunuh ibu dan saudari saya. Tapi alih-alih menikam mereka, saya memakan separuh lemon pie dan menangis. Saudari saya, Iriana, mengundang kami makan malam di rumahnya dan memberi kejutan: dia akan menikah dalam tujuh setengah bulan,” tulis Lucía.

“Segalanya berjalan lancar sampai waktunya minum kopi usai makan malam. Saat ke kamar mandi, saya mendapat kejutan dalam hidup saya. Ketika saya membasuh tangan, saya mendengar percakapan yang saya tak yakin ini nyata. Ibu bilang kepada saudari saya bahwa pernikahan ini akan sangat berat bagi saya karena saya lebih tua (saya berusia 30 tahun dan dia 27 tahun) dan mestinya menikah duluan.

”Bahwa saya punya pekerjaan buruk (saya reporter dan bergaji menyedihkan, ini benar), saya tak punya pacar (bagaimana dia tahu?), saya gemuk (saya kelebihan berat badan 12 kilo), dan hidup saya takkan ke mana-mana (juga benar).”

Sebagai reaksinya, dengan membuat tanda salib Lucía berjanji mencari seorang pacar sebelum pernikahan saudarinya.

Blog harian Aguirre diakses 2 juta pengunjung hanya dalam delapan bulan. Rumah produksi Fox International bekerja sama dengan produser Argentina, Rosstoc, akan menyadurnya sebagai serial TV yang akan mulai siar tahun ini.

“Ketika Anda menulis blog, Anda menulis dengan pembaca di dalam diri Anda,” ujar Aguirre kepada IPS. “Tapi hingga ia selesai, sebuah novel tak punya pembaca, yang bagaimana pun juga akan selalu tak tampak dan bisu. Dalam blog, dua hal itu paralel. Setiap hari orang membaca apa yang Anda tulis, dan saya selalu sadar ada seseorang di luar sana.”

“Novel punya jarak yang lebih rapi antara penulis dan pembacanya. Tak ada tempat bagi saya, tapi pada saat bersamaan, saya tak pernah tahu apakah saya membuat kisah yang hebat atau kacangan. Ini jika alat ukurnya rusak,” ujarnya.

Mengenai kemungkinan blog menggantikan buku, Aguirre yakin bahwa, “Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi, dan tak ada pilihan yang serupa wahyu.”

“Bahasa dan mediumnya berubah, berkembang, dan berganti karena ada pembaca atau penonton yang melakukan hal sama juga,” ujarnya.

“Bioskop tak mati ketika suara datang; mereka pun berubah. Teater tak mati dengan kemunculan film, dan sandiwara radio memberi jalan bagi opera sabun televisi.” Saat ini, “apapun bisa terjadi,” ujarnya.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar