28 Mei 2009

Kopi Bajawa Dikonsumsi di Amerika

Oleh Leonard Ritan

KUPANG (FP) - Kopi unggulan Bajawa, Kabupaten Ngada akan digunakan salah seorang pengusaha cafe di Amerika Serikat untuk dihidangkan kepada para pengunjung yang hendak meminum kopi. Itu berarti, kopi Bajawa sangat diminati warga Amerika karena memiliki kekhasan dan aroma yang bagus.

Pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan NTT, Petrus Muga kepada wartawan di Kupang, Jumat (22/5).

Ia menjelaskan, pengusaha asal Amerika Serikat sesuai rencana pada Agustus mendatang akan ke Bajawa untuk melakukan launching kopi unggulan Bajawa dimaksud. Pada kesempatan itu kopi yang akan diluncurkan sebanyak 100 ton. Gubernur NTT, Frans Lebu Raya juga dijadwalkan untuk menghadiri peluncuran salah satu kopi unggulan NTT dimaksud.

”Kopi unggulan asal Bajawa itu nantinya untuk memenuhi kebutuhan akan kopi pada salah satu cafe di Amerika Serikat. Masyarakat NTT harus berbangga karena salah satu produk unggulannya diminati pasar Amerika,” tandas Muga.

Menurutnya, kopi yang hendak diluncurkan itu bukan merupakan program dadakan melainkan telah melalui sejumlah tahapan. Pemerintah dan pengusaha telah melakukan pendampingan kepada para petani, peyaluran bantuan benih, menanam hingga panen. Itu semua merupakan akumulasi dari bentuk pendampingan yang telah dilakukan selama ini.

Tentang klasifikasi kopi, Muga katakan, tentunya memenuhi permintaan pasar atau pengusaha cafe dimaksud. Kopi yang hendak dibeli harus benar-benar kering dan hanya mengandung kadar basah paling tinggi 12,5 persen. Jika kopi yang dijual, minimal tak memenuhi unsur dimaksud, sudah dapat dipastikan tak akan dibeli.

Walau tak menyebut secara rinci total produksi kopi namun Muga optimis, berdasarkan data produksi kopi di NTT umumnya dan Ngada umumnya, bisa memenuhi kebutuhan sebuah cafe di Amerika. Sehingga masyarakat tak perlu kuatir bila hasil panen kopi akan dijual dengan harga rendah karena belum ada pasar yang jelas. Asalkan saja kopi yang hendak dijual itu memenuhi kriteria yang ditetapkan pengusaha bersangkutan.

Selain itu, lanjut Muga, hasil produksi pertanian/perkebunan dari NTT yang dimintai pasar internasional adalah jambu mete Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Bahkan jambu mete ini sudah lama dieksport ke luar negeri seperti India . Diharapkan, masyarakat Flores Timur dan kabupaten lainnya yang juga menanam jambu mete harus bisa mempertahankan kualitas jambu mete yang ada sehingga bisa dieksport ke luar negeri.

Pada kesempatan itu Muga berharap agar masing-masing pemerintah daerah dapat mempromosikan produk unggulan yang ada di wilayahnya. Apalagi NTT memiliki begitu banyak produk unggulan seperti jeruk Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Bila dipromosikan secara baik, pasti dikenal dan dibeli. Pemerintah Provinsi NTT siap bantu untuk memfasilitasi promosi produk unggulan yang ada di setiap daerah.

Anggota DPRD NTT, Pata Vinsensius meminta semua pemerintah kabupaten untuk melakukan promosi bersama terhadap semua produk unggulan yang ada di NTT. Jika dilakukan secara parsial masing-masing daerah, bisa saja terkendala pada akses pasar yang dimiliki. Apalagi promosi juga membutuhkan dana yang cukup besar. Promosi yang dilakukan dikemas dengan nama promosi produk NTT.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar