28 Mei 2009

Petani Mbay Cemaskan Gagal Panen

Jika Saluran Primer Sutami Jebol

Paul J Bataona


MBAY (FP) - Petani sawah di Mbay, kabupaten Nagekeo saat ini diliputi rasa cemas setelah mengetahui khabar tentang hampir jebolnya saluran primer Sutami sebagaimana diberitakan media ini. Pasalnya mereka dibayangi gagal panen karena sebagian petani sudah mulai menanam bahkan ada yang sedang berbulir. Karena itu mereka mengharapkan agar pemerintah secepatnya mengambil langkah perbaikan dan antisipasi sejak dini.

Kecemasan itu disampaikan Adrianus Lay Tonga , Selasa (26/5) kemarin. “Kami petani saat sangat cemas setelah mengetahui bahwa saluran irigasi Sutami hampir jebol itu. Kami hanya berharap pemerintah segera mengambil langkah perbaikan sejak dini,” tandasnya.

Dia menjelaskan jika kondisi yang ada dibiarkan begitu saja maka akan berbuntut pada gagal yang dialami masyarakat sebab membutuhkan waktu yang relatif lama untuk perbaikan, apalagi sebagian petani saat ini ada yang sedang menanam dan ada petani yang punya padi sedang berbulir. Sawah akan dibiarkan kering dalam tenggang waktu yang lama. Menurut dia bronjong yang menahan dinding saluran juga harus tebal dan diperhatikan secara baik serta perlunya tanaman yang bisa menopang pinggir saluran karena bentuk tanah yang labil dan mudah longsor.

Dijelaskan Lay Tonga saluran primer ini mengaliri seluruh daratan dan hamparan sawah petani di Mbay. Sekitar 90 persen warga Nagekeo punya nafas hidup dengan bertani sawah. Selain itu ada ada ternak yang butuh air. “Saya juga cemas kalau jika tidak ada air maka hampir pasti hama bisa serang padi. Saya yakin pemerintah segera mengantisipasi,” ujarnya.

Bupati Nagekeo, Johanes Samping Aoh saat dikonfirmasi mengaku kalau hampir jebolnya saluran primer Sutami itu akibat kelalaian staf yang tidak menutup pintu saat hujan lebat bulan Maret 2009 lalu. Pemerintah lanjut Nani Aoh, sudah mengambil langkah antisipasi dengan dukungan dana yang bersumber dari APBD II. “Dalam waktu dekat kita sudah bisa perbaiki. Kita antisipasi sejak dini,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan media ini saluran primer irigasi Sutami sekitar 100 meter dari pintu pembuangan kini terancam jebol, kerusakan ini terjadi sejak Maret 2009 lalu. Fakta lapangan menunjukan bronjong pada bagian itu runtuh dan jatuh hingga air mengali merembes keluar dari dasar bronjong. Panjang kerusakan mencapai kurang lebih 50 meter. Jika tidak segera diperbaiki maka saat hujan lebar datang bukan tidak mungkin, saluran itu akan jebol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar