21 April 2009

Siswa Akselerasi dan Pendidikan Luar Ikut UN

UN Hari Pertama Belum Ada Kendala Berarti

Oleh Christo Lawudin

RUTENG -- Ujian nasional tahun ini diikuti oleh siswa dari pendidikan akselerasi dan pendidikan luar sekolah yang hanya mengikuti pendidikan dua tahun saja. Di SMAK Setia Bhakti Ruteng, ada 6 siswa jurusan IPA yang hanya menjalankan pendidikan 2 tahun saja (akselerasi), dan di SMAK St. Fransiskus Xaverius ada 5 orang.

Kepala SMAK St Fransiskus Xaverius Ruteng, Rm Andy Latubatara di hadapan Koordinator UN Manggarai, Frans Atom dan Plt Sekab Manggarai Frans Hani yang memantau pelaksanaan UN hari pertama, Senin (20/4) mengatakan, para siswa yang mengikuti ujian akhir di sekolahnya tidak saja dari siswa kebanyakan yang telah menjalani pendidikan selama 3 tahun, juga dari siswa PLB. Mereka bergabung dengan para siswa lainnya dengan total peserta 209 orang.

”Dari sekolah kami, ada 209 orang. Rinciannya untuk jurusan bahasa 54 orang, IPA 31 orang, dan IPS 124 orang. Di antara mereka ada 5 siswa dari pendidikan luar biasa. Untuk hari pertama ini, belum ada kendala berarti,” kata Romo Andy.

Hal senada juga disampaikan Kepala SMAK Setia Bhakti Ruteng, Sr Ludwina SSpS saat tim Pemkab datang meninjau langsung pelaksanaan UN. Menurut Sr Ludwina, peserta UN di sekolahnya 253 orang. Ada 6 siswa yang mengikuti program pendidikan 2 tahun saja (program akselerasi) di sekolah menengah atas.

”Peserta UN kita sebetulnya 253 orang. Tetapi, seorangnya sakit sehingga riilnya mengikuti ujian hari pertama cuma 252 orang. Orang tua dari siswa bernama Flavianus Tena sudah datang memberitahukan ke sekolah. Tak tahu lagi esok,” katanya.

Seorang guru Tandang Ardi mengatakan, selama ini para siswa telah disiapkan dengan sangat maksimal. Apalagi, ada uang insentif dari Pemkab untuk guru-guru yang melaksanakan bimbing khusus untuk mempersiapkan anak-anak untuk mengikuti UN 2009 ini.
”Kita optimistis agar hasilnya lebih baik dari tahun lalu. Termasuk untuk siswa yang
ikut program akselerasi. Kita pasang target kelulusan cukup besar,” katanya.

Sedangkan Plt Sekab Frans Hani mengatakan, tahun ini target kelulusan untuk Manggarai di atas 80 persen atau di atas hasil UN tahun lalu. Daerah telah mengalokasikan anggaran insentif untuk para guru.

”Karena itu, daerah beri perhatian khusus pada pelaksanaan UN. Kita lihat nanti hasilnya. Kita optimistis, hasilnya lebih baik dari tahun lalu,” katanya.

Disaksikan Flores Pos, Senin kemarin, pemantauan di sekolah-sekolah di Kota Ruteng tidak berlangsung lama. Tim Pemkab yang berkunjug dari sekolah ke sekolah terdiri dari Asisten III Frans Atom dan Plt Sekab Frans Hani didampingi Kasat PP Hery Ngabut dan Kabag Humas dan Protokol Apri Laturake bersama sejumlah stafnya.

Kunjungan dimulai dari SMAN I, SMAN 2, SMAK St. Fransiskus Xaverius, SMAK Setia Bhakti Ruteng, dan sekolah-sekolah lainnya. Di sekolah, tim diterima kepala sekolah dan sejumlah panitia UN, dan juga tim pengawas dari Undana Kupang. Tim hanya melihat dari jauh anak-anak yang mengerjakan soal.

Menurut Asisten III Frans Atom, pengawas atau apapun namanya tak boleh datang langsung ke ruang kelas. Hal itu sudah menjadi aturan agar anak-anak tidak terganggu saat mengerjakan soalnya.

”Kita hanya boleh lihat dari jauh. Konsentrasi para siswa tidak boleh terganggu. Karena itu, tahun ini hanya petugas yang bisa keluar masuk ruang kelas,” katanya.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar