21 April 2009

Dua Anak Panti Asuhan Don Bosco Tenggelam

Delapan Anak Selamat

Oleh Maxi Gantung

LEWOLEBA -- Dua anak Panti Asuhan Don Bosco Lewoleba, Maria Ose Muda dan Helena Monika Ehe, Minggu (19/4) tenggelam di Pantai Lerahinga Kecamatan Lebatukan. Delapan lainnya berhasil diselamatkan. Dua jenazah korban sempat dibaringkan di Panti Asuhan Don Bosco sebelum dibawa ke keluarga masing-masing.

Keluarga besar Panti Asuhan Don Bosco Lewoleba, Minggu (19/4) berpiknik di Pantai Lerahinga. Ada 70 anak panti yang ikut. Bersama mereka ada orang tua, karyawan, dan para suster.

Kepala Panti Asuhan Don Bosco Suster Yuli, CIJ belum bisa dimintai keterangannya karena masih lelah dan masih trauma dengan peristiwa tersebut. Dia minta wartawan konfirmasi pada suster lainnya.

Suster Servia CIJ, didampingi Suster Yakobin mengatakan, rombongan berangkat dari Lewoleba pkl. 10.00. Di lokasi piknik, anak-anak mandi, tapi mereka mandi di pinggir pantai. Sedangkan anak-anak lainnya duduk di pinggir pantai. Suster Servia kupas mentimun untuk anak-anak usia 2-5 tahun.

Mereka bentangkan terpal di pinggir pantai. Suster Yuli minta Suster Theresia membeli ikan. Sekitar 30 menit sesudahnya, dia mendengar teriakan anak-anak bahwa ada teman mereka yang tenggelam.

Musa, karyawan di Pantai Asuhan langsung berenang dan membantu 10 anak tersebut. Suster mengatakan ia melihat anak-anak memeluk di Musa. Delapan anak bisa diselamatkan dan berhasil dibawa ke pantai dalam kondisi lemas. Dua lainnya tidak bisa diselamatkan.

Masyarakat sekitar datang membantu mencari Maria Ose dan Helmi menggunakan perahu. Mereka temukan Maria Ose, siswa kelas VI SD masih bisa bernafas, tapi mulutnya berbusa. Selang beberapa lama, mereka temukan Helmi, siswa kelas II SD. Kondisinya parah. Mata belalak dan lidah menjulur.

Sepuluh anak ini sempat dilarikan ke Puskesmas Hadakewa namun karena kondisi mereka parah akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba. Namun Tuhan menghendaki lain, Maria Ose dan Helmi tidak tertolong. Sementara 8 teman lainnya dirawat di rumah sakit. Delapan anak ini sudah sembuh dan kini sudah kembali ke Panti Asuhan Don Bosco.

Lorensia Peni Mukin (kelas VI SD) yang selamat dalam peristiwa itu menjelaskan mereka mandi kurang lebih dua meter dari bibir pantai. Saat itu pasang surut dan lautnya tenang. Mereka melihat ada kayu besar terapung. Maria Ose memegang salah satu bagian ujung kayu tersebut. Teman-teman lainnya memegang Maria Ose untuk tarik ke bibir pantai. Namun mereka tidak sadar justru mereka terbawa ke dalam bersama kayu tersebut. “Kami tidak sadar kalau kami terbawa arus. Kami mandi dekat pantai saja,” katanya.

Petrus Demo Tolok (kelas VI SD) mengatakan mereka mandi tidak jauh dari Maria Ose dan kawan-kawan. Mereka kaget dengar teriakan teman-teman lainnya.

Anak Rajin
Sr Yakobin CIJ mengatakan Helmi rajin. Dia ingat sekali dengan Helmi. Jika anak-anak lain belum datang, Helmi duluan membersihkan ruang kelas.
Petrus Demo Tolok mengatakan Maria Ose dan Helmi selama mereka hidup bersama di panti asuhan baik-baik saja. “Kami kehilangan adik, kakak teman dan sahabat yang senasib”.

Dibawa ke Keluarga
Jenasah Maria Ose dan Helmi dibawa ke keluarga mereka masing-masing. Helmi dibawa ke Lewokukung Kecamatan Nubatukan. Orang tua Helmi dan kakak-kakaknya masih hidup dan tinggal di Lewokukung.

Maria Ose asal Leragere, ayahnya sudah meninggal dunia. Ibu dan dua kakaknya masih hidup dan semuanya tinggal di Panti Asuhan. Jenasah Maria Ose disemayamkan di rumah Kunkradus Koli Muda di Berdikari Keluarhan Lewoleba.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar