13 Maret 2009

Penderita HIV/AIDS di Sikka Meningkat Drastis

*Ada 5 Penderita Baru

Oleh Wall Abulat

MAUMERE (FP) - Jumlah penderita HIV/AIDS yang ditangani Klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) RSUD Maumere dalam tiga pekan terakhir meningkat drastis. Selama periode 1 hingga 10 Maret tercatat ada lima penderita/pasien baru yang positif HIV/AIDS. Dengan demikian jumlah pasien HIV/AIDS yang ditangani petugas kesehatan saat ini tercatat 119 orang.
Direktur RSUD Maumere Asep Purnama, yang juga Kepala Klinik VCT Sehati Maumere kepada Flores Pos, Rabu (11/3) menjelaskan lima pasien yang positif HIV/AIDS itu berasal dari pelbagai pelosok Sikka. Diakuinya, kelima penderita sebelumnya pernah bekerja di luar Flores, dan ada yang pernah merantau ke Malaysia .

Asep mengaku pihak Klinik VCT terus berupaya merawat dan mendampingi penderita HIV/AIDS yang masih hidup. Upaya yang dilakukan Klinik di antaranya dengan memberikan obat antiretroviral (ARV), bimbingan konseling, upaya pemeriksaan/tes darah bagi warga yang yang dengan sukarela melakukan tes kesehatan dini, dan upaya pendampingan lainnya. “Untuk mengetahui apakah seseorang positif HIV/AIDS hanya melalui tes darah.”
Data yang direkap Flores Pos dari RSUD Maumere menyebutkan dalam periode 2003-Februari 2009 terdapat 119 penderita HIV/AIDS yang ditangani RSUD Maumere.Rincian kasus: tahun 2003 terdapat 3 kasus HIV/AIDS, tahun 2004 tidak ada kasus, ada 12 kasus (tahun 2005), 16 kasus (2006), 38 kasus (2007), 42 kasus (2008), dan Januari-Maret 2009 terdapat 8 kasus.
Dari 119 kasus yang ditangani Klinik VCT ini, 51 kasus di antaranya merupakan penderita rujukan asal pelbagai kabupaten di Flores dan Lembata seperti Flotim, Lembata, Ende, Bajawa, Mangarai Barat, dan Nagekeo. Ada beberapa penderita yang ditangani juga berasal dari luar NTT.
Sebelumnya, untuk meminimalisasi HIV/AIDS, ratusan pelajar dari pelbagai SLTA di Kabupaten Sikka menyatakan perang terhadap HIV/AIDS dan narkoba. Para pejalar menilai HIV/AIDS dan narkoba sangat berisiko bagi generasi muda sehingga perlu ditolak sejak dini.
Komitmen untuk memerangi HIV/AIDS/narkoba ini dinyatakan ratusan pelajar dalam kegiatan sosialisasi kesehatan tentang dampak penggunaan narkoba dan penularan penyakit HIV/AIDS dengan tema “Jauhkan Generasi Muda Kabupaten Sikka dari Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS” di Aula SMAK Sint Gabriel, Rabu (4/3).Sosialisasi ini diselenggarakan mahasiswa Maumere yang sementara mengenyam pendidikan di Makassar yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Maumere Makassar (HIMMAM).
Tampil dua narasumber dalam kegiatan sosialisasi ini, Kepala Bagian Promosi Kesehatan pada Dinas Kesehatan yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan dokter Delly Pasande, dan Kepala Bagian Bina Mitra Polres Sikka M. Tompo yang mewakili Kapolres AKBP Agus Suryatno.
Ketua Umum HIMMAM, Gaudensius Moan Gadu pada kesempatan yang sama mengajar para pelajar dan pesesta sosialisasi untuk memerangi HIV/AIDS dan narkoba dan segala dampak ikutannya. Ia juga mengajak segenap instansi terkait dan orang tua agar tak henti-hentinya memberikan sosialisasi bahaya HIV/AIDS di kalangan kaum muda dan masyarakat umum. Tujuan untuk meminimalisasi dampak HIV/AIDS dan bahaya narkoba.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar