13 Maret 2009

Petugas Razia Kendaraan dari Rumah ke Rumah

Dilakukan UPT Dispenda NTT di Manggarai

Oleh Christo Lawudin

RUTENG (FP) -- Memasuki bulan ketiga tahun 2009, penerimaan dari pajak kendaraan di
Manggarai baru mencapai 22 persen dari target sebesar Rp3 miliar
lebih.

Memacu dan mengejar target tersebut, Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Dispenda Provinsi NTT di Manggarai akan melakukan razia kendaraan bermotor dari rumah ke rumah. Dimulai di Kota Ruteng.

Kepala UPT Dispenda NTT di Manggarai Yoseph Ardis kepada wartawan di Ruteng, Sabtu (7/3), banyak sekali kendaraan yang beroperasi di wilayah Manggarai. Tetapi, hingga kini mereka belum membayar pajak kendaraan.

Hal itu berdampak pada seretnya penerimaan pajak kendaraan hingga bulan ketiga tahun ini.

"Kita segera gelar razia kendaraan. Kita kunjungi setiap rumah entah yang memiliki kendaraan atau tidak. Operasi ini bertujuan untuk memotivasi pemilik kendaraan akan pentingnya membayar pajak. Kita tak main-main dengan pajak ini," kata Ardis.

Dikatakan, selain razia, program lainnya adalah melakukan operasi
terpadu dalam kota. Operasi terpadu ditingkatkan agar tidak ada pemilik kendaraan kucing-kucingan dengan petugas. “Kami berharap pendapatan dari sektor pajak kendaraan meningkat,” katanya.

Operasi ini juga, katanya, bertujuan menagih tunggakan pajak kendaraan dari tahun sebelumnya. Tunggakan pajak tahun lalu masih terbilang tinggi sehingga petugas berjuang mengejar target yang ditetapkan.

Setelah Kota Ruteng, razia akan dilakukan di kecamatan. Tahun lalu penerimaan UPTD menurun sekitar Rp3 miliar lebih sebagai dampak dari pemekaran Manggarai Timur.
Seorang pemilik kendaraan di Rowang Ruteng, Stefanus Jeharut mengatakan, tidak ada alasan sebenarnya tidak membayar pajak kendaraan. Karena pajak itu untuk kepentingan negara dan umum. Kalau ada kendaraan tidak membayar pajak, mungkin kendaraannya bermasalah seperti dokumennya tak beres.

"Memang di daearah ini banyak kendaraan plat luar seperti Makasar, Bima, dan Surabaya. Apa mereka bayar pajak di sini atau di tempat lain? Jangan-jangan mereka ada di sini guna menghindari pajak di daerah asalnya. Ini yang perlu ditertibkan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar